Senin, 05 Desember 2011

TAKSONOMI BLOOM



NAMA                                   : IRA NOVIYANTI JAMBAK
NIM                                       : 509331020
MATA KULIAH                   : PERENCANAAN PENGAJARAN
JURUSAN                             : PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

TAKSONOMI BLOOM
            Taksonomi Bloom merujuk pada taksonomi yang dibuat untuk tujuan pendidikan. Taksonomi ini pertama kali disusun oleh Benjamin S. Bloom pada tahun 1956. Dalam hal ini, tujuan pendidikan dibagi menjadi beberapa domain (ranah, kawasan) dan setiap domain tersebut dibagi kembali ke dalam pembagian yang lebih rinci berdasarkan hirarkinya.
Tujuan pendidikan dibagi ke dalam tiga domain, yaitu:
1. Cognitive Domain (Ranah Kognitif), yang berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan berpikir.
2. Affective Domain (Ranah Afektif) berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian diri.
3. Psychomotor Domain (Ranah Psikomotor) berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik seperti tulisan tangan, mengetik, berenang, dan mengoperasikan mesin.
            Beberapa istilah lain yang juga menggambarkan hal yang sama dengan ketiga domain tersebut di antaranya seperti yang diungkapkan oleh Ki Hajar Dewantoro, yaitu: cipta, rasa, dan karsa. Selain itu, juga dikenal istilah: penalaran, penghayatan, dan pengamalan.
            Dari setiap ranah tersebut dibagi kembali menjadi beberapa kategori dan subkategori yang berurutan secara hirarkis (bertingkat), mulai dari tingkah laku yang sederhana sampai tingkah laku yang paling kompleks. Tingkah laku dalam setiap tingkat diasumsikan menyertakan juga tingkah laku dari tingkat yang lebih rendah, seperti misalnya dalam ranah kognitif, untuk mencapai “pemahaman” yang berada di tingkatan kedua juga diperlukan “pengetahuan” yang ada pada tingkatan pertama.
Klasifikasi Kognitif Taksonomi Bloom
Klasifikasi kognitif meliputi pengembangan keterampilan intelektual dengan tingkatan-tingkatan yaitu:
a.      Pengetahuan (Knowledge/C1)

            Merupakan kemampuan menyatakan kembali fakta, konsep, prinsip, prosedur atau istilah yang telah dipelajari (Recall data or information). Tingkatan ini merupakan tingkatan yang paling rendah namun menjadi prasyarat bagi tingkatan selanjutnya. Kemampuan yang dimiliki hanya kemampuan menangkap informasi kemudian menyatakan kembali informasi tersebut tanpa memahaminya. Berisikan kemampuan untuk mengenali dan mengingat peristilahan, definisi, fakta-fakta, gagasan, pola, urutan, metodologi, prinsip dasar, dsb. Sebagai contoh, ketika diminta menjelaskan manajemen kualitas, orang yg berada di level ini bisa menguraikan dengan baik definisi dari kualitas, karakteristik produk yang berkualitas, standar kualitas minimum untuk produk, dsb.
            Contoh kata kerja yang digunakan yaitu, mendefinisikan; menguraikan; menyebut satu per satu; mengidentifikasi; memberikan nama; mendaftar; mencocokan; membaca; mencatat; mereproduksi; memilih; menetapkan; menggambarkan (defines; describes; enumerates; identifies; labels; lists; matches; names; reads; records; reproduces; selects; states; views).
b.      Pemahaman (Comprehension/C2)

            Merupakan kemampuan untuk memahami arti, interpolasi, interpretasi instruksi (pengarahan) dan masalah. Munaf (2001:69). Mengemukakan bahwa “pemahaman merupakan salah satu jenjang kemampuan dalam proses berpikir dimana siswa dituntut untuk memahami yang berarti mengetahui sesuatu hal dan melihatnya dari berbagai segi”. Pada tingkatan ini, selain hapal siswa juga harus memahami makna yang terkandung, misalnya dapat menjelaskan suatu gejala, dapat menginterpretasikan grafik, bagan atau diagram serta dapat menjelaskan konsep atau prinsip dengan kata-kata sendiri. Dikenali dari kemampuan untuk membaca dan memahami gambaran, laporan, tabel, diagram, arahan, peraturan, dsb. Sebagai contoh, orang di level ini bisa memahami apa yg diuraikan dalam fish bone diagram, pareto chart, dsb.

             Contoh kata kerja yang digunakan yaitu, menyajikan; menggolongkan; mengutip; mengubah; menguraikan; mendiskusikan; memperkirakan; menjelaskan; menyamaratakan; memberi contoh-contoh; menginterpretasikan;  menjelaskan; mengemukakan kembali (dengan kata-kata sendiri); meringkas; meniru; memahami. (Classifies; cites; converts; describes; discusses; estimates; explains; generalizes; gives examples; makes sense out of; paraphrases; restates (in own words); summarizes; traces; understands).
c.       Penerapan (Application /C3)
            Merupakan kemampuan untuk menggunakan konsep dalam situasi baru atau pada situasi konkret. Tingkatan ini merupakan jenjang yang lebih tinggi dari pemahaman. Kemampuan yang diperoleh meliputi kemampuan untuk menerapkan prinsip, konsep, teori, hukum maupun metode yang dipelajarinya dalam situasi baru. Di tingkat ini, seseorang memiliki kemampuan untuk menerapkan gagasan, prosedur, metode, rumus, teori, dsb di dalam kondisi kerja. Sebagai contoh, ketika diberi informasi tentang penyebab meningkatnya reject di produksi, seseorang yg berada di tingkat aplikasi akan mampu merangkum dan menggambarkan penyebab turunnya kualitas dalam bentuk fish bone diagram atau pareto chart.
             Kata kerja yang digunakan yaitu, mempraktikan; mengurus; mengartikulasikan; menilai; memetakan; mengumpulkan; menghitung; membangun; menyokong; mengontrol; menentukan; berkembang; menemukan; menetapkan; menyampaikan; melaksanakan; memasukan; menginformasikan; menginstruksikan; menerapkan; mengambil bagian; meramalkan; mempersiapkan; memelihara; menghasilkan; memproyeksikan; menyediakan; menghubungkan; melaporkan; mempertunjukan; memecahkan; mengajar; memindahkan; menggunakan; memanfaatkan (acts; administers; articulates; assesses; charts; collects; computes; constructs; contributes; controls; determines; develops; discovers; establishes; extends; implements; includes; informs; instructs; operationalizes; participates; predicts; prepares; preserves; produces; projects; provides; relates; reports; shows; solves; teaches; transfers; uses; utilizes).

d. Analisis (Analisis /C4)
           Merupakan kemampuan untuk memilah materi atau konsep kedalam bagian-bagian sehingga struktur susunannya dapat dipahami. Dengan analisis diharapkan seorang siswa dapat memilah integritas menjadi bagian-bagian yang lebih rinci atau lebih terurai dan memahami hubungan-hubungan bagian-bagian tersebut satu sama lain. Di tingkat analisis, seseorang akan mampu menganalisa informasi yang masuk dan membagi-bagi atau menstrukturkan informasi ke dalam bagian yang lebih kecil untuk mengenali pola atau hubungannya, dan mampu mengenali serta membedakan faktor penyebab dan akibat dari sebuah skenario yg rumit. Sebagai contoh, di level ini seseorang akan mampu memilah-milah penyebab meningkatnya reject, membanding-bandingkan tingkat keparahan dari setiap penyebab, dan menggolongkan setiap penyebab ke dalam tingkat keparahan yg ditimbulkan.
             Contoh kata kerja yang digunakan yaitu menganalisa, membandingkan, mengklasifikasikan (breaks down; correlates; diagrams; differentiates; discriminates; distinguishes; focuses; illustrates; infers; limits; outlines; points out; prioritizes; recognizes; separates; subdivides).
e. Sintesis (Synthesis /C5)
            Merupakan kemampuan untuk mengintegrasikan baian-bagian yang terpisah menjadi suatu keseluruhan yang terpadu. Munaf (2001:73) menyatakan bahwa kemampaun sintesis merupakan kemampaun menggabungkan bagian-bagian (unsur-unsur) sehingga terjelma pola yang berkaitan secara logis atau mengambil kesimpulan-kesimpulan dari peristiwa-peristiwa yang ada hubungannya satu sama lainnya. Kemampuan ini misalnya dalam merencanakan eksperimen, menyusun karangan, menggabungkan objek-objek yang memiliki sifat sama ke dalam suatu klasifikasi. Satu tingkat di atas analisa, seseorang di tingkat sintesa akan mampu menjelaskan struktur atau pola dari sebuah skenario yang sebelumnya tidak terlihat, dan mampu mengenali data atau informasi yang harus didapat untuk menghasilkan solusi yg dibutuhkan. Sebagai contoh, di tingkat ini seorang manajer kualitas mampu memberikan solusi untuk menurunkan tingkat reject di produksi berdasarkan pengamatannya terhadap semua penyebab turunnya kualitas produk.
             Contoh kata kerja yang digunakan yaitu, menghasilkan; merumuskan; mengorganisasikan (categorize; combine; compiles; composes; creates; devises; designs; explains; generates; modifies; organizes; plans; rearranges; reconstructs; relates; reorganizes; revises; rewrites; summarizes; tells; writes).
f. Evaluasi (Evaluation /C6)
            Merupakan kemampuan untuk membuat pertimbangan (penilaian) terhadap suatu situasi, nilai-nilai atau ide-ide. Kemampuan ini merupakan kemampuan tertinggi dari kemampuan lainya. Evalusi adalah kemampuan memberikan keputusan tentang nilai sesuatu yang mungkin dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara kerja, materi dan kriteria tertentu. Untuk dapat membuat suatu penilaian, seseorang harus memahami, dapat menerapkan, menganalisis dan mensintesis terlebih dahulu. Dikenali dari kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap solusi, gagasan, metodologi, dsb dengan menggunakan kriteria yang cocok atau standar yg ada untuk memastikan nilai efektivitas atau manfaatnya. Sebagai contoh, di tingkat ini seorang manajer kualitas harus mampu menilai alternatif solusi yg sesuai untuk dijalankan berdasarkan efektivitas, urgensi, nilai manfaat, nilai ekonomis, dsb
             Contoh kata kerja yang digunakan yaitu menilai, menafsirkan, menafsir, memutuskan (appraises, compares, concludes, contrasts, criticizes, critiques, defends, describes, discriminates, evaluates, explains, interprets, justifies, relates, summarizes, supports).


RANAH KOGNITIF
KATA KUNCI (KEY WORDS)
Pengetahuan: Data Kembali atau
informasi.
Contoh: Bacalah kebijakan. Penawaran harga dari memori ke pelanggan. Mengetahui peraturan keselamatan.
Kata Kunci: mendefinisikan, menjelaskan, mengidentifikasi, tahu,
label, daftar, korek api, nama, menguraikan, mengingat, mengakui, mereproduksi, memilih, negara
Pemahaman: Memahami makna, terjemahan,
interpolasi, dan
penafsiran instruksi dan masalah. Negara masalah dalam kata-kata sendiri.

Contoh: penulisan ulang prinsip-prinsip tes menulis.Jelaskan dalam satu kata  sendiri langkah-langkah untuk melakukan tugas yang kompleks. Menerjemahkan sebuah persamaan ke komputer spreadsheet.
Key Words: memahami, mengkonversi,
mempertahankan, membedakan, memperkirakan, menjelaskan, memperluas, generalizes, memberikan contoh, menyimpulkan, menafsirkan, parafrase,
memprediksi, penulisan ulang, meringkas, menerjemahkan
Aplikasi: Gunakan konsep dalam situasi baru atau unprompted penggunaan abstraksi. Berlaku apa yang telah dipelajari di kelas ke dalam situasi baru di tempat kerja.

Contoh: Gunakan manual untuk menghitung �� karyawan liburan waktu. Terapkan hukum statistik untuk mengevaluasi keandalan dari tes tertulis.
Key Words: berlaku, perubahan, menghitung, konstruksi,
mendemonstrasikan, menemukan, memanipulasi, memodifikasi, mengoperasikan, memprediksi, menyiapkan, menghasilkan, menghubungkan, menunjukkan, memecahkan, menggunakan.
Analisis: Memisahkan bahan atau konsep ke dalam bagian komponen sehingga organisasi yang struktur dapat dipahami. Membedakan antara fakta dan kesimpulan.

Contoh: Troubleshoot sebuah peralatan dengan menggunakan deduksi logis. Mengenali kesalahan logis dalam penalaran. Mengumpulkan informasi dari departemen dan memilih tugas yang dibutuhkan untuk pelatihan.
Key Words: menganalisa, rusak, membandingkan,
kontras, diagram, mendekonstruksi, membedakan, mendiskriminasikan, membedakan, mengidentifikasi, menggambarkan,
menyimpulkan, menguraikan, terkait, memilih, memisahkan
Sintesis: Membangun struktur atau pola dari beragam elemen. Masukan bagian-bagian bersama-sama untuk bentuk keseluruhan, dengan penekanan untuk menciptakan makna baru atau struktur.
Contoh: Menulis operasi perusahaan atau proses manual. Desain sebuah mesin untuk melakukan tugas tertentu. Mengintegrasikan pelatihan dari beberapa sumber untuk memecahkan masalah. Merevisi dan proses untuk meningkatkan hasil.
Key Words: mengkategorikan,
mengkombinasikan, mengkompilasi,
menyusun, menciptakan, merencanakan, desain, menjelaskan,
menghasilkan, memodifikasi, mengorganisir, merencanakan, menyusun, merekonstruksi, berhubungan, mereorganisasi, merevisi, penulisan ulang,
meringkas, mengatakan, menulis.
Evaluasi: Buatlah penilaian tentang nilai gagasan atau bahan.
Contoh: Pilih solusi yang paling efektif. Menyewa kandidat yang paling memenuhi syarat. Menjelaskan dan membenarkan baru
anggaran.
Kata Kunci: menilai, membandingkan,
menyimpulkan, kontras, mengkritik, kritik, membela, menjelaskan, mendiskriminasikan, mengevaluasi, menjelaskan, menafsirkan, membenarkan, terkait, meringkas, mendukung.

Pembagian domain ini disusun Bloom bersama dengan David Krathwol.
2.1. Penerimaan (Receiving/Attending)
Kesediaan untuk menyadari adanya suatu fenomena di lingkungannya. Dalam pengajaran bentuknya berupa mendapatkan perhatian, mempertahankannya, dan mengarahkannya.
2.2. Tanggapan (Responding)
Memberikan reaksi terhadap fenomena yang ada di lingkungannya. Meliputi persetujuan, kesediaan, dan kepuasan dalam memberikan tanggapan.
2.3. Penghargaan (Valuing)
Berkaitan dengan harga atau nilai yang diterapkan pada suatu objek, fenomena, atau tingkah laku. Penilaian berdasar pada internalisasi dari serangkaian nilai tertentu yang diekspresikan ke dalam tingkah laku.
2.4. Pengorganisasian (Organization)
Memadukan nilai-nilai yang berbeda, menyelesaikan konflik di antaranya, dan membentuk suatu sistem nilai yang konsisten.
2.5. Karakterisasi Berdasarkan Nilai-nilai (Characterization by a Value or Value Complex)
Memiliki sistem nilai yang mengendalikan tingkah-lakunya sehingga menjadi karakteristik gaya-hidupnya.

KATEGORI AFEKTIF
KATA KUNCI(KEY WORDS)
Menerima Phenomena: Kesadaran, kesediaan untuk mendengar, perhatian yang dipilih.
Contoh: Dengarkan orang lain dengan hormat. Mendengarkan dan mengingat nama orang yang baru diperkenalkan.
Key Words: bertanya, memilih, melukiskan, mengikuti, memberikan,
memegang, mengidentifikasi, menempatkan, nama, menunjuk, memilih, duduk, erects, menjawab, menggunakan
Menanggapi Fenomena: Partisipasi aktif pada bagian peserta didik. menghadiri dan
bereaksi terhadap tertentu
fenomena. Belajar hasil dapat menekankan kepatuhan dalam menanggapi,  kemauan untuk merespon, atau
kepuasan dalam menanggapi
(motivasi).
Contoh: Berpartisipasi dalam diskusi kelas. Memberikan presentasi. Pertanyaan baru cita-cita, konsep, model, dll dalam rangka untuk memahami mereka. Tahu keselamatan peraturan dan praktik mereka.
Kata Kunci: jawaban, membantu, membantu, sesuai,
sesuai, mendiskusikan, salam, membantu, label, melakukan, praktek, hadiah, membaca, mendeklamasikan, laporan, memilih, mengatakan, menulis.
Menghargai: Nilai atau nilai menempel pada seseorang tertentu objek, fenomena, atau
perilaku. Hal ini berkisar dari
sederhana penerimaan untuk lebih kompleks keadaan
komitmen. Menghargai didasarkan
pada internalisasi dari suatu himpunan nilai-nilai tertentu, sedangkan petunjuk untuk nilai-nilai ini dinyatakan dalam pelajar perilaku terbukadan sering diidentifikasi....

Contoh: Menunjukkan kepercayaan dalam demokrasi proses. Apakah sensitif terhadap individu dan budaya perbedaan (nilai keragaman). Menunjukkan kemampuan untuk memecahkan masalah. Mengusulkan rencana untuk perbaikan sosial dan berikut melalui dengan komitmen. Menginformasikan manajemen mengenai hal-hal yang satu merasa kuat tentang.
Key Words: selesai, menunjukkan, membedakan,
menjelaskan, mengikuti, bentuk, memulai, mengundang, bergabung, membenarkan, mengusulkan, membaca, laporan, memilih, saham, studi, bekerja.
Organisasi: Mengatur nilai-nilai ke dalam prioritas oleh kontras nilai yang berbeda,
menyelesaikan konflik antara
mereka, dan menciptakan yang unik nilai sistem. Penekanannya adalah pada membandingkan, berkaitan, dan sintesis nilai-nilai.

Contoh: Mengakui perlunya keseimbangan antara kebebasan dan perilaku yang bertanggung jawab. Menerima tanggung jawab untuk satu perilaku . Menjelaskan peran perencanaan yang sistematis dalam memecahkan masalah. menerima
standar etika profesional. Membuat rencana hidup di
harmonis dengan kemampuan, minat, dan keyakinan. Memprioritaskan waktu secara efektif untuk memenuhi kebutuhan organisasi, keluarga, dan diri sendiri.
Kata Kunci: melekat, mengubah, mengatur, menggabungkan,
membandingkan, melengkapi, mempertahankan, menjelaskan, merumuskan, generalizes, mengidentifikasi, menggabungkan, memodifikasi, perintah,
mengorganisir, mempersiapkan, berhubungan, mensintesis.
internalisasi nilai-nilai (karakterisasi): Apakah nilai sistem yang mengendalikan mereka
perilaku. Perilaku ini
merasuk, konsisten,
diprediksi, dan sebagian besar
penting, karakteristik dari pelajar. instruksional
tujuan prihatin dengan
siswa umum pola
penyesuaian (pribadi, sosial,
emosional).
Contoh: Menampilkan selfreliance
ketika bekerja
independen. Bekerja sama dalam kegiatan kelompok (menampilkan
kerja tim). Menggunakan pendekatan objektif dalam masalah
pemecahan. Menampilkan komitmen profesional untuk etika praktek setiap hari. merevisi penilaian dan perubahan perilaku dalam terang bukti-bukti baru. Nilai orang untuk apa yang mereka, bukan bagaimana mereka terlihat.
Key Words: tindakan, mendiskriminasikan, menampilkan, pengaruh,
mendengarkan, memodifikasi, melakukan, praktek, mengusulkan, memenuhi syarat, pertanyaan, merevisi, melayani, memecahkan, memverifikasi.

Rincian dalam domain ini tidak dibuat oleh Bloom, tapi oleh ahli lain berdasarkan domain yang dibuat Bloom.
3.1. Persepsi (Perception)
Penggunaan alat indera untuk menjadi pegangan dalam membantu gerakan.
3.2. Kesiapan (Set)
Kesiapan fisik, mental, dan emosional untuk melakukan gerakan.
3.3. Guided Response (Respon Terpimpin)
Tahap awal dalam mempelajari keterampilan yang kompleks, termasuk di dalamnya imitasi dan gerakan coba-coba.
3.4. Mekanisme (Mechanism)
Membiasakan gerakan-gerakan yang telah dipelajari sehingga tampil dengan meyakinkan dan cakap.

3.5. Repon Tampak yang Kompleks (Complex Overt Response)
Gerakan motoris yang terampil yang di dalamnya terdiri dari pola-pola gerakan yang kompleks.
3.6. Penyesuaian (Adaptation)
Keterampilan yang sudah berkembang sehingga dapat disesuaikan dalam berbagai situasi.


3.7. Penciptaan (Origination)
Membuat pola gerakan baru yang disesuaikan dengan situasi atau permasalahan tertentu.
KATEGOTI PSIKOMOTORIK
KATA KUNCI (KEY WORDS)
Persepsi: Kemampuan untuk menggunakan isyarat-isyarat sensoris untuk memandu motorik kegiatan. Hal ini berkisar dari
stimulasi sensorik, melalui
isyarat seleksi, terjemahan.
Contoh: Mendeteksi nonverbal komunikasi isyarat. Perkiraan mana bola akan mendarat setelah dilemparkan dan kemudian pindah ke lokasi yang benar untuk menangkap bola. Mengatur panas kompor ke suhu yang benar oleh bau dan rasa makanan. Mengatur ketinggian garpu pada forklift dengan membandingkan mana garpu dalam kaitannya dengan palet.
Kata Kunci: memilih, melukiskan, mendeteksi, membedakan,
membedakan, mengidentifikasi, mengisolasi, berhubungan, memilih.
Set: Kesiapan untuk bertindak. Ini termasuk mental, fisik, dan emosional set. Ketiga set adalah disposisi yang mentakdirkan seseorang
tanggapan terhadap situasi yang berbeda
(kadang-kadang disebut pola pikir)
Contoh: Tahu dan bertindak atas urutan langkah-langkah dalam proses manufaktur. Kemampuan mengenali satu  dan keterbatasan. Menunjukkan keinginan untuk mempelajari proses baru (motivasi). CATATAN: Ini pembagian psikomotorik berkaitan erat dengan "Menanggapi fenomena" pembagian yang Affective domain.
Kata Kunci: dimulai, menampilkan, menjelaskan, bergerak,
hasil, bereaksi, menunjukkan, menyatakan, relawan.
Dipandu Respon: awal tahapan dalam belajar sebuah kompleks keterampilan yang mencakup peniruan dan trial and error. Kecukupan
kinerja ini dicapai dengan
berlatih.

Contoh: Melakukan persamaan matematika seperti ditunjukkan. Mengikuti instruksi untuk membangun sebuah model. Merespon handsignals dari instruktur saat belajar mengoperasikan forklift.
Kata kunci: kopi, jejak, berikut, bereaksi, memperbanyak,
merespon
Mekanisme: Ini adalah antara tahap dalam belajar kompleks keterampilan. belajar
tanggapan telah menjadi
kebiasaan dan gerakan-geraka dapat dilakukan dengan beberapa kepercayaan diri dan kemampuan.

Contoh: Gunakan komputer pribadi. Perbaikan kebocoran keran. Mengendarai mobil.
Kata Kunci: merakit, calibrates, konstruksi,
membongkar, menampilkan, mengikatkan, perbaikan, grinds, memanaskan, memanipulasi, ukuran, mends, Mixes, mengorganisasikan,
sketsa.
Kompleks terbuka Respon: Kinerja yang terampil Motor tindakan yang melibatkan
gerakan yang kompleks
pola. kemahiran itu
ditunjukkan dengan cepat, accurateand sangat terkoordinasi
kinerja, membutuhkan
minimum energi. Ini
kategori termasuk melakukan tanpa ragu-ragu, dan otomatis kinerja. Untuk Misalnya, pemain sering
mengucapkan suara dari kepuasan atau
kata-kata kasar segera setelah mereka memukul
bola tenis atau melempar bola,
karena mereka bisa tahu dari
merasakan tindakan apa hasilnya akan menghasilkan.
Contoh: manuver mobil menjadi paralel ketat parkir spot. Mengoperasikan komputer dengan cepat dan akurat. Menampilkan kompetensi saat bermain piano.
Kata Kunci: merakit, membangun, calibrates, konstruksi,
membongkar, menampilkan, mengikatkan, perbaikan, grinds, memanaskan,
memanipulasi, ukuran, mends, Mixes, mengorganisasikan,
sketsa.
CATATAN: Kunci Kata-kata adalah sama Mekanisme,
tetapi akan mempunyai kata keterangan atau kata sifat yang menunjukkan bahwa kinerja yang lebih cepat, lebih baik, lebih akurat, dll
Adaptasi: Keterampilan baik dikembangkan dan individu dapat memodifikasi pola pergerakan sesuai persyaratan khusus.
Contoh: Tanggap efektif untuk tak terduga
pengalaman. Memodifikasi instruksi untuk memenuhi kebutuhan
peserta didik. Melakukan tugas dengan mesin bahwa itu awalnya tidak dimaksudkan untuk melakukan (mesin tidak rusak dan tidak ada bahaya dalam melaksanakan tugas baru).
Kata kunci: menyesuaikan, mengubah, perubahan, menata kembali,
mereorganisasi, merevisi, bervariasi.
Origination: Membuat baru pola pergerakan sesuai dengan tertentu situasi atau spesifik
masalah. hasil pembelajaran
menekankan kreativitas berdasarkan sangat maju pada keterampilan.
Contoh: membangun sebuah teori baru. Mengembangkan baru dan program pelatihan komprehensif. Membuat baru senam rutin.
Key Words: menyusun, membangun, menggabungkan, composes,
konstruksi, menciptakan, desain, memulai, membuat, berasal
Rujukan
Bloom, B. S. ed. et al. (1956). Taxonomy of Educational Objectives: Handbook 1, Cognitive Domain. New York: David McKay.
Gronlund, N. E. (1978). Stating Objectives for Classroom Instruction 2nd ed. New York: Macmilan Publishing.
Krathwohl, D. R. ed. et al. (1964), Taxonomy of Educational Objectives: Handbook II, Affective Domain. New York: David McKay


Tidak ada komentar:

Posting Komentar